Latihan ambush pada prinsipnya adalah mengefektifkan kekuatan dan moril
pasukan melaksanakan pengendapan menunggu kehadiran musuh di rute yang sudah
diprediksi akan dilewati musuh dengan kerahasiaan, dan kedisiplinan tempur serta
ketepatan target sasaran operasi yang dipilih sehingga tidak banyak menimbulkan
kasus pelanggaran HAM yang selama ini terus menghantui dan membelenggu inisiatif
dan naluri para prajurit TNI.
Latihan ambush yang diselenggarakan oleh Batalyon Infanteri 751/R
diselenggarakan di Sentani komplek dibawah pimpinan Letnan Satu Inf Rahim
Cahyadi (Komandan Kompi Senapan A 751/R) sebagai koordinator materi. melibatkan
Tim Khusus yang beranggotakan 20 orang prajurit tercakap Yonif 751/Raider
sebagai DanTim dipercayakan kepada Letda inf Hafidz, yang langsung seusai
menerima briefing singkat tentang perintah operasi latihan, tim dibawa bergerak
pada malam hari untuk menduduki daerah sasaran. Dalam kegiatan latihan ini juga
dilibatkan para Perwira remaja yang baru saja bergabung dalam batalyon. Para
Paja sengaja dilibatkan agar mendapatkan gambaran sesungguhnya bagaimana situasi
di medan penugasan bersama anggota serta menumbuhkan jiwa korsa dalam hubungan
tim penugasan, serta memberikan ilmu pengalaman baru bersama prajurit-prajurit
yang sudah banyak pengalaman terutama di wilayah rawan Papua
khususnya.
Pelaksanaan kegiatan latihan ini berjalan lancar serta mendapatkan pengawasan
sepenuhnya dan dievaluasi langsung oleh komandan Batalyon Infanteri 751/Raider
Letkol inf Luqman Arif menurutnya latihan mampu berjalan cukup baik, karena
setiap anggota sudah memahami tugas dan tanggung jawabnya serta mampu memilih
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ambush di medan latihan. walaupun
dihadapkan dgn cuaca hujan ekstrim, latihan tetap berjalan dengan baik. Di akhir
latihan Danyonif 751/Raider mengungkapkan bahwa setiap prajurit yang akan
bertugas di daerah penugasan harus dilatihkan sesuai dengan kondisi medan dan
wilayah yang akan didudukinya pd saat penugasan sebenarnya nanti. Kewaspadaan
dan kedisiplinan, militansi tinggi, loyalitas dan jiwa korsa diharapkan mampu
dipupuk melalui kegiatan-kegiatan ini. Kegiatan latihan yang dilakukan
berulang-ulang, dengan penuh pertimbangan keadaan taktis dan tekhnis akan
memberikan efek kebiasaan bertindak yang cepat dalam berfikir dan bertindak yang
benar sesuai semboyan prajurit Raider Cepat, Senyap, Tepat. Kedepan para
prajurit raider diharapkan dapat lebih profesional dengan dilengkapi NVG (Night
Vision Goggles) perorangan untuk bergerak malam, serta bantuan informasi
menggunakan pesawat pengintai tanpa awak yang disiapkan TNI-AD untuk daerah
konflik.
0 komentar:
Posting Komentar